Surakarta, 29 Oktober 2024 – Zulva Wahyu Mumpuni Eka Putra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, kembali mengharumkan nama almamater dengan keberhasilannya mempresentasikan karya ilmiah pada konferensi internasional International Conference on Islamic Studies and Educational Research (ICISER) 2024.
Konferensi bergengsi yang diadakan pada 29 Oktober 2024 ini mengusung tema “Bridging Islamic and Education: Advancing Islamic Studies and Educational Innovation in Digital Era”. Acara tersebut menjadi ajang pertemuan para akademisi, pendidik, dan peneliti dari berbagai negara untuk berbagi gagasan dan inovasi dalam studi Islam serta pendidikan, terutama di era digital.
Zulva mempresentasikan artikel ilmiahnya yang berjudul “Penggunaan AI untuk Pembelajaran Bahasa Arab Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta”. Artikel ini secara mendalam mengeksplorasi penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Zulva menggarisbawahi bahwa AI dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif, memberikan umpan balik personal secara cepat, dan meningkatkan fleksibilitas siswa dalam mengakses materi.
“Integrasi teknologi seperti AI dalam pembelajaran bahasa Arab sangat penting untuk menjawab tantangan generasi digital. Dengan pendekatan ini, siswa dapat belajar secara lebih interaktif dan responsif,” jelas Zulva saat memaparkan idenya di hadapan peserta konferensi.
Keikutsertaan Zulva di ICISER 2024 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya pribadi, tetapi juga bagi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Raden Mas Said Surakarta. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen program studi dalam mendorong mahasiswanya untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu di tingkat internasional.
Selain mempresentasikan karya ilmiah, Zulva juga mendapatkan kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan para pakar dan akademisi terkemuka. Konferensi ini membahas isu-isu penting terkait inovasi dalam pendidikan Islam dan penelitian, memberikan ruang bagi peserta untuk memperluas wawasan, berbagi pengalaman, serta membangun jaringan kerja sama akademis global.
“Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik bahasa Arab di seluruh dunia untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran,” ungkap Zulva dengan penuh harapan.
Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi, khususnya dalam bidang pendidikan bahasa Arab. Keberhasilan Zulva menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu berkontribusi dalam diskursus global, sekaligus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Indonesia
English
Arabic