Bandung – Dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Raden Mas Said Surakarta, Muhammad Zaenuri, M.Pd, Luthfi Qariatul Hasanah, M.Pd, dan Dr. Anisatul barokah, M.Pd.I., M.Pd. berkesempatan mempresentasikan hasil penelitian mereka di ajang International Conference yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PPPBA) Indonesia pada 23-25 Oktober 2024 di Bandung. Konferensi ini bertemakan "al Ibtikar At tarbawiyah fi ta'limi lughah arabiyah fi manahij wa takyifi al asalib al ma'lumat ar raqmiyah 5.0", yang membahas inovasi dalam pendidikan bahasa Arab, terutama dalam penggunaan teknologi digital dalam pengajaran. Ratusan peserta dari berbagai negara turut hadir, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa, untuk mendiskusikan perkembangan terkini dalam pembelajaran bahasa Arab. Peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta luar negeri, seperti Federal University of Kashere, Nigeria, dan International Institute for Language and Translation, New Cairo. Konferensi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kolaborasi internasional di bidang pendidikan bahasa Arab.
Muhammad Zaenuri, M.Pd.
Luthfi Qoriatul Hasanah, M.Pd, dan Dr. Anisatul Barokah, M.Pd. mempresentasikan penelitian berjudul "The Impact of Merdeka Curriculum on Arabic Language Skill", yang membahas dampak penerapan Kurikulum Merdeka terhadap keterampilan bahasa Arab. Dalam paparannya, Luthfi menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada pengajar dalam menentukan metode dan materi pembelajaran. Hal ini memungkinkan pengajaran bahasa Arab untuk lebih adaptif terhadap kebutuhan mahasiswa yang beragam. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pendekatan ini telah membantu meningkatkan keterampilan berbahasa mahasiswa secara signifikan, khususnya dalam kemampuan berbicara dan menulis. Partisipasi aktif dalam proses pembelajaran yang difasilitasi oleh Kurikulum Merdeka dianggap sebagai salah satu faktor utama keberhasilan pengajaran bahasa Arab.
Luthfi Qoriatul Hasanah, M.Pd,
Dr. Anisatul Barokah, M.Pd.I., M.Pd.
Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang diskusi akademik, tetapi juga wadah untuk memperkuat kerja sama internasional dalam bidang pendidikan bahasa Arab. Sejumlah narasumber dari berbagai negara diundang untuk memberikan pandangan mereka mengenai isu-isu terkini dalam pengajaran bahasa Arab. Di antara narasumber tersebut adalah Prof. Dr. Ali Abdul Muhsin al-Hadibi dari Mesir, Dr. Ali Ma’yuf al-Ma’yuf dari Saudi Arabia, Prof. Dr. Musthafa Ambu Sa’idiy dari Oman, Dr. Rawiyah Jamus dari Universitas Keiyo Jepang, dan Dr. Nurdi Hizri dari Tunisia. Masing-masing narasumber memaparkan berbagai pendekatan inovatif dan perkembangan teknologi yang dapat digunakan dalam pengajaran bahasa Arab. Kehadiran para pakar internasional ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana pendidikan bahasa Arab dapat terus berkembang di era digital.
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. Toto Suharto, M.Ag., turut memberikan apresiasi terhadap partisipasi dosen dalam konferensi internasional ini. Ia menyatakan bahwa keikutsertaan para dosen di forum-forum global semacam ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat jaringan akademik internasional universitas. Prof. Toto juga menegaskan bahwa hal ini sejalan dengan visi glokalisasi yang diusung oleh UIN Raden Mas Said, yaitu untuk membangun daya saing global sambil tetap mengakar pada nilai-nilai lokal. “Dengan partisipasi aktif dalam konferensi ini, kita berharap dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian di lingkungan universitas, terutama dalam bidang pendidikan bahasa Arab,” ujar Prof. Toto. Beliau juga berharap agar kolaborasi internasional ini dapat terus ditingkatkan untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan.
Dengan tema besar inovasi pendidikan dalam pengajaran bahasa Arab dan adaptasi teknologi digital 5.0, konferensi ini memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan pendidikan bahasa Arab di tingkat global. Para peserta, yang berasal dari berbagai latar belakang akademis, memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana mengembangkan metode pengajaran bahasa yang lebih efektif dan adaptif di tengah perubahan zaman. Selain itu, konferensi ini juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman antara akademisi dari berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bahasa Arab terus berkembang dan siap menghadapi tantangan di masa depan dengan pendekatan yang lebih inovatif. Konferensi ini diharapkan dapat menjadi awal dari langkah-langkah strategis dalam pengembangan pendidikan bahasa Arab di berbagai perguruan tinggi, baik di Indonesia maupun di luar negeri.